Pages

Sunday, February 22, 2015

Unsur Instrinsik dan Unsur Ekstrinsik



v  Unsur instrinsik
Unsur instrinsik merupakanunsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur instrinsik meliputi :
1.       Tema, pokok ide/gagasan yang mendasari suatu cerita
2.       Alur, susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita. Alur dibedakan menjadi 3 bagian yaitu alur maju, alur mundur dan alur campuran.
3.       Penokohan, adalah cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita.
4.       Latar atau setting adalah tempat, waktu dan suasana berlangsungnya suatu kejadian dalam cerita.
5.       Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam membawakan cerita.
6.       Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembacanya

v  Unsur ekstrinsik
Unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada diluar karya sastra, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi karya sastra yang dibuat. Unsur ekstrinsik meliputi :
1.       Latar belakang kehidupan pengarang.
2.       Situasi sosial budaya ketika karya sastra tersebut diciptakan.

Sunday, February 15, 2015

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Offline

Bagi anda yang membutuhkan kamus bahasa indonesia secara offline anda dapat langsung mendownloadnya langsung dari situs resminya KBBI atau melalui link yang akan saya bagikan dibawah ini, terdapat dua versi yaitu kbbi offline v1.1 dan v1.5

Saturday, February 14, 2015

Teks ulasan

Ulasan bisa disebut dengan istilah kupasan, tafsiran ataupun komentar terhadap suatu hal. Teks ulasan film atau yang biasa disebut dengan resensi film  merupakan teks yang dihasilkan dari sebuah analisis/tafsiran/komentar berisi tinjaian suatu karya berupa film untuk mengetahui kualitas, kelebihan, ataupun kekurangan yang dimiliki karya tersebut yang ditujukan untuk pembaca atau khalayak ramai.
Struktur teks ulasan film : orientasi˄tafsiran isi˄evaluasi˄rangkuman.
  •        Orientasi, berisi gambaran umum suatu karya yang akan ditulis.
  •        Tafsiran isi, memuat pandangan/pendapat penulis mengenai karya yang diulas.
  •        Evaluasi, memberikan gambaran tentang detail karya yang diulas dengan mengevaluasi dan meganalisis karya tersebut
  •        Rangkuman, pada bagian ini penulis memberikan kesimpulan kepada pembaca terhadap karya yang telah diulasnya.

Kaidah kebahasaan dalam teks ulasan film/drama :
A.      Konjungsi
Konjungsi adalah kata yang menghubungkan antar kata, frasa atau kalimat. Konjungsi dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
1.       Konjungsi Intrakalimat, konjungsi ini dibagi menjadi 3 jenis yaitu :
·         Konjungsi koordinatif, konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang memiliki status sintaktis yang sama/setara.
·         Konjungsi subordinatif,  konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang memiliki status sintaktis yang tidak sama/bertingkat.
·         Konjungsi korelatif, konjungsi yang menghubungkan dua kata, frasa atau klausa  dan kedua unsur itu memiliki status sintaktis yang sama.
2.       Konjungsi Antarkalimat, konjungsi yang menhubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lain.
3.       Konjungsi Antarparagraf, kata penhubung yang menhubungkan paragraf sebelumnya dengan paragraf selanjutnya.
B.      Verba
Varba adalah kelas kata kerja yang menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya. Biasanya jenis kata ini menjadi predikat dalam suatu frasa atau kalimat. Dilihat dari hubungan verba dengan nomina dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
1.       Verba aktif, yaitu kata kerja yang subyeknya berperan sebagai pelaku. Biasanya verba yang demikian berprefiks me-,ber-, atau tanpa prefiks.
Contoh : Kita harus mengembangkan kemampuan kita.
2.       Varba pasif, yaitu kata kerja yang subyeknya berperan sebagai sasaran. Biasanya diawali dengan prefiks ter-, atau di-.
Contoh : Cerita itu harus dikembangkan lagi.

Dalam verba, kita bisa mencari sinonim atau antonim.
Kata
Sinonim
Antonim
kenyamanan
Keadaan nyaman
Ketidaknyamanan
ketakutan
Keadaan takut
keberanian

C.      Nomina
Nomina(kata benda) adalah kelas kata yang menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan.
Contoh : buku, meja, kursi, dll.
Terdapat 2 jenis nomina yaitu :
1.       Nomina dasar, kata benda yang secara konkret menunjukan identitas suatu benda sehingga tidak bisa lagi diuraikan kebentuk lainnnya. Nomina dasar dibagikan menjadi 2 bagian yaitu nomina umum dan nomina khusus.
·         Nomina umum, kata benda yang berlaku untuk umum dan menerangkan secara keseluruhan atau umum.
Contoh : kota atau orang
·         Nomina khusus, kata benda yang tidak berlaku untuk umum, dan hanya mewakili suatu secara khusus.
Contoh : Banjarnegara, Pekanbaru.
2.       Nomina turunan, merupakan jenis kata benda yang terbentuk karena proses afiksasi sebuah kata dengan kata atau afiks. Pada umumnya nomina turunan dibentuk dengan menambahkan prefix(awalan), sufiks(akhiran), konfliks(awalan dan akhiran) serta infiks(tengah) pada kata dasar.
Contoh :
Prefix
Sufiks
Infiks
Konfliks
Ber-lari
Kritik-an
S-er-abut
Ber-datang-an
Se-ekor
Hukum-an
G-er-igi
Ke-indah-an


D.      Pronomina
Pronomina adalah kata yang dipakai untuk mengacu nomina yang lain. Biasanya dalam teks ulasan film yang sering dipakai adalah pronomina orang ketiga, seperti ia dan –nya ataupun nama tokoh. Penggolongan pronomina :
1.       Kata ganti orang               : Nyonya, Tuan, Bapak, Ibu.
2.       Kata ganti pemilik            : -ku, -mu, -nya.
3.       Kata ganti penanya           : apa, kapan, mengapa (Askadimega)
4.       Kata ganti penunjuk         : ini, itu.
5.       Kata ganti penghubung    : yang.
6.       Kata ganti tak tentu          : barang siapa.
E.       Adjektiva
Adjektiva(kata sifat) adalah kata yang digunakan untuk mengungkapkan sifat atau keadaan orang, benda atau binatang.
Contoh : keras, jauh, kaya, miskin, sangat miskin, sangat kaya, terlalu lelah.
F.       Kosakata baru
Kosakata atau vocabulary adalah himpunan kata yang dikethui oleh seseorang atau entitas lain, atau merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu.
Contoh : adaptasi yang artinya penyesuaian terhadap lingkungan, pekerjaan dan pelajaran.
G.     Kata asing
Kata asing adalah suatu istilah atau bahasa asing yang ada dalam teks ulasan film, kata ini bisa diartikan dengan menggunakan kamus atau rujukan lain yang sejenis.
Contoh : leisure activity yang artinya aktivitas yang menyenangkan, dilakukan pada waktu senggang.
H.      Preposisi
Preposisi adalah kata tugas yang berfungsi sebagai unsur pembentuk frasa preposisional. Beberapa preposisi yang terdapat di dalam bahasa Indonesia, seperti di, ke, pada, dari, secara, dan bagi.
Contoh : Tiara tinggal di sebuah pemukiman kumuh.
I.        Artikel
Artikel adalah kata tugas yang membatasi makna jumlah nomina. Artikel yang terdapat dalam teks ulasan adalah sang dan si.
Contoh : Sang pemimpi itu telah terbangun dari tidurnya.

J.        Kalimat simpleks
Kalimat simpleks adalah kalimat yang hanya terdiri dari satu struktur dengan satu verba utama, atau pola kalimat tunggal.
Contoh : Tumbuh-tumbuhan tergolong ke dalam makhluk hidup.

K.      Kalimat kompleks
Kalimat kompleks adalah kalimat yang terdiri atas dua struktur atau lebih dengan dua varba atau pola kalimat majemuk dari beberapa kalimat simpleks.
Contoh : tanaman kacang akan tumbuh apabila petaninya rajin menyiramnya.


Cerpen

Cerpen merupakan karangan pendek yang berbentuk prosa. Cerpen memiliki fungsi menghibur di samping isi cerita. Oleh karena itu, keindahan bahasa dalam cerpen harus diperhatikan. Untuk memperindah bahasa cerpen, dapat dilakukan dengan pemilihan diksi yang bermakna dalam penggunaan majas. Ingin tahu lebih dalam tentang majas ? klik disini 

Struktur teks cerpen
  1. Judul
  1. Abstrak, merupakan ringkasan cerita/inti cerita(opsional=boleh ada & boleh tidak) dan biasanya  terletak diawal paragraf.
  2. Orientasi, merupakan pendahuluan sebagai awal kejadian/pengenalan sebuah cerita, ada pengenalan pelaku, tempat, waktu dsb.
  1. Komplikasi, mulai munculnya konflik.
  2. Klimaks, konflik mencapai puncak.
  3. Evaluasi,  konflik yg diarahkan ke penyelesaian tetapi belum ke penyelesaian.
  4. Resolusi, penyelesaian sebuah cerita.
  5. Koda, nilai-nilai yang dapat kita petik atau diambil hikmahnya (opsional).

Kaidah kaidah teks cerpen :
  •  Bersifaat rekaan atau khayal, namun ada pula yang bersumber pada kisah nyata
  •  Tema mengupas masalah yang sederhana
  •   Panjangnya tidak lebih dari 10.000 kata.
  •   Tokoh yang dimunculkan hanya beberapa.
  •   Berpusat pada satu konflik yang dialami tokoh utama.
  •   Akhir cerita tidak mengubah nasib tokoh.
  •   Bahasa yang digunakan biasanya adalah bahasa yang digunakan sehari-hari dan mengandung unsur estetika

Dalam teks cerpen, terdapat unsur-unsur yang  membangun teks cerpen itu sendiri. Unsur –unsur tersebut dikenal dengan unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik cerita. Teks cerpen dapat diubah menjadi naskah drama sehingga dapat dipentaskan. Sebelum memulai untuk mengubah cerpen menjadi naskah drama, perhatikan perbedaan antara cerpen drama dibawah ini !
No
drama
Cerpen
1
Berbentuk dialog antar tokoh
Berbentuk uraian cerita
2
Menyajikan adegan secara langsung berupa acting
Menyajikan cerita berupa penggambaran
3
Memiliki unsur tata artistik (tata rias, tata busana, tata panggung)
Hanya menggambarkan latar cerita
4
Dapat dipentaskan
Dapat dipentaskan setelah diubah menjadi naskah drama

Langkah langkah mngubah cerpen menjadi naskah drama :
  •        Membaca cerpen yang akan diubah menjadi naskah drama.
  •        Membagi cerpen menjadi beberapa bagian penting.
  •        Mencatat dialog yang terdapat dalam cerpen.
  •        Mengubah cara penulisan
  •        Menulis naskah drama berdasarkan cerpen secara utuh.

Majas

Majas sebagai  gaya bahasa digunakan untuk memperoleh nuansa tertentu sehingga menciptakan kesan kata kata yang lebih imajinatif. Secara garis besar, majas dibagi menjadi 4 golongan dan masing-masing golongan memiliki jenis kategori dan turunan.:
     a. Majas Perbandingan (Alegori, Metafora, Personifikasi, Simile)
     b. Majas Pertentangan (Ironi, Litotes, Hiperbola, Antitesis)
     c. Majas Pertautan (Metonimia, Sinekdoke, Eufimisme, Elipsis)
     d. Majas Penegasan (Pleonasme, Klimaks, Antiklimaks, Repetisi)


·         Majas pertentangan terbagi menjadi 4 yaitu majas ironi, majas litotes.

1.       Majas Perbandingan
·         Majas Alegori
Majas alegori adalah majas yang menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Alegori: majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh. Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.
Contoh majas alegori :
          Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi
          Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.

·         Majas metafora
Metafora adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis. Pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, misalnya tulang punggung dalam kalimat pemuda adalah tulang punggung negara.
Contoh majas metafora :
          Raja siang keluar dari ufuk timur.
          Albert adalah bintang kelas dunia.

·         Majas personifikasi
Majas Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia.
Contoh majas personifikasi :
       Siang ini awan menangis
       Angin berbisik menyampaikan pesan

·         Majas simile
Majas Simile adalah pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan  dengan kata depan dan penghubung seperti  layaknya, bagaikan, umpama, ibarat, bagai.
Contoh majas simile :
       Kau umpama air aku  bagai minyaknya
       Bibirnya seperti delima merekah


2.       Majas pertentangan
·         Majas Ironi
Majas ironi adalah majas yang mengungkapkan sindiran halus. Majas ironi merupakan kebalikan dari apa yang sebenarnya ia ingin sampaikan. Ironi ini mengandung antonim atau lawan di antara kedua tataran isi.
Apabila dalam satu kalimat hanya mengandung ejekan saja, maka ia dipastikan bukan ironi tetapi hanya ejekan saja. Akan tetapi jika terdapat dua hal yakni memuji dengan ejekan maka hal tersebut yang dimaksud dengan majas ironi.
Contoh majas ironi :
          “Wah, kamu pintar sekali, saking pintarnya tak ada satupun soal yang kamu jawab benar.”
          “Perkataanmu indah sekali, tapi lebih baik jika kamu tutup mulut.”

·         Majas litotes
Majas litotes adalah majas yang mengungkapkan perkataan dengan rendah hati dan lemah lembut. Majas litotes disebut juga hiperbola negatif.
Biasanya hal ini dicapai dengan menyangkal  lawan daripada hal yang ingin diungkapkan. Majas Ini digunakan untuk merendah.
Contoh majas litotes :
          Uang sakuku hanya cukup untuk  membeli beberapa permen 
          Saya hanyalah seorang murid biasa

·         Majas Hiperbola
Majas hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian.
Contoh majas hiperbola :
          Suaranya menggelegar membelah angkasa.
          Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.

·         Majas Antitesis
Majas antitesis adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada.
Contoh majas antitesis :
          Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu.
          Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan.

3.       Majas Pertautan

·         Majas metonimia
Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut.Pengungkapan tersebut berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
Contoh majas metonimia :
          Di kantongnya selalu terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang  garam)
          Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api)

·         Majas sinekdoke
Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdoke terdiri atas dua bentuk berikut :
v  Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
          Tangan - tangan terampil mereka lah yang menciptakan rangkaian bunga yang cantik ini.
          Indonesia berhasil memboyong kembali piala Thomas.
v  Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
          Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.
          Indonesia akan memilih idolanya malam nanti.

·         Majas elipsis
Majas ini berwujud menghilangkan suatu unsur kalimat yang dengan mudah dapat diisi atau ditafsirkan sendiri oleh pembaca atau pendengar, sehingga kalimatnya memenuhi pola yang berlaku. 
Contoh majas elipsis :
          Kami ke rumah nenek (menghilangkan   predikat pergi).

·         Majas eufimisme
Majas Eufisme adalah majas yang mengungkapkan sesuatu dengan menggunakkan kata-kata yang sopan.
Contoh majas eufimisme :
          Ia telah pergi mendahului kita (meninggal).
          Bolehkah saya kebelakang sebentar? (ke toilet).


4.       Majas penegasan

·         Majas pleonasme
Majas Pleonasme adalah majas yang menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Menurut KBBI adalah "pemakaian kata-kata yang lebih dari apa yang diperlukan". Maka dari itu, Pleonasme termasuk dalam kategori majas penegasan.
Contoh majas pleonasme :
       "Dia turun ke bawah."
Jelaslah bahwa seseorang turun pasti ke bawah.
       "Saya sudah melihat kejadian itu dengan mata kepala saya sendiri."
Jelaslah bahwa seseorang melihat suatu kejadian pasti menggunakan mata kepalanya sendiri.

·         Majas klimaks
Majas Klimaks adalah pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang sederhana atau kurang penting meningkat kepada hal yang kompleks/lebih penting.
Contoh majas klimaks :
         Semua orang dari anak-anak, remaja,hingga orang tua ikut antri minyak
         Ketua RT,RW,Kepala Desa,Gubernur bahkan Presiden sekalipun tak berhak mencampuri urusan pribadi seseorang.
·         Majas antiklimaks
Majas antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut yang makin lama semakin menurun.
Contoh majas antiklimaks:
          Kepala sekolah, guru, staff sekolah, dan siswa juga hadir dalam pesta perayaan kelulusan itu.
          Di kota dan di desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI ke-69.

·         Majas repetisi
Majas repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.
Contoh majas repetisi :
          Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
          Marilah kita sambut pahlwan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra bangsa.