Parafrasa menurut
KBBI dapat diartikan sebagai penguraian kembali suatu teks atau karangan dalam
bentuk atau susun kata yang lain dengan maksud dapat menjelaskan maknanya yang
tersembunyi. Parafrasa dapat dilakukan pada tataran kata, ungkapan/frasa dilakukan
dengan memanfaatkan sinonim-sinonimnya, dan parafrasa kalimat dilakukan dengan
memanfaatkan berbagai variasinya.
Parafrasa wacana
merupakan pengungkapan kembali isi wacana dengan kalimat-kalimat sendiri.
Parafrasa wacana dapat kita lakukan dengan memanfaatkan parafrasa dari berbagai
tataran bahasa, baik tataran kata/ungkapan/frasa, tataran kalimat, maupun pada
tataran wacana itu sendiri.
Cara membuat parafrasa:
Berikut adalah hal
yang perlu dilakukan untuk membuat parafrasa dari sebuah bacaan yaitu:
- Bacalah naskah yang akan diparafrasakan sampai selesai.
- Bacalah naskah sekali lagi dengan memberi tanda pada bagian-bagian yang penting.
- Catatlah kalimat inti atau kata kunci secara berurut.
- Kembangkan kalimat inti dan kata-kata kunci menjadi gagasan pokok.
- Uraikan kembali gagasan pokok menjadi paragraph yang singkat dengan bahasa sendiri.
Membuat parafrasa
lisan berarti uraian tertulis yang telah dibaca atau yang telah didengar,
diungkapkan kembali secara lisan dengan kalimat sendiri.
Teknik membuat
parafrasa lisan :
- Membaca informasi secara cermat.
- Memahami isi informasi secara umum.
- Menulis inti informasi dengan kalimat sendiri.
- Mencatat kalimat pokok secara urut.
- Mengembangkan kalimat inti menjadi pokok-pokok pikiran yang sesuai dengan tema.
- Menyampaikan atau menguraikan secara lisan pokok pikiran tersebut dengan menggunakan kata-kata atau kalimat sendiri.
- Jika kesulitan untuk menguraikannya, hal dibawah ini dapat membantu
- Gunakan kata-kata yang bersinonim.
- Gunakan ungkapan sepadan jika terdapat ungkapan untuk membedakan dengan uraian aslinya.
- Ubahlah kalimat langsung menjadi tidak langsung.
- Jika berbentuk narasi bisa menggunakan kata ganti orang ketiga.
Memparafrasakan puisi menjadi prosa
Puisi merupakan
salah satu karya sastra yang bentuknya tidak sama dengan prosa atau karangan
biasa. Pada puisi banyak terdapat kata-kata yang bermakna kias atau konotasi.
Oleh karena itu, isi atau tema puisi biasanya tersirat.
Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam memparafrasakan puisi menjadi prosa adalah :
- Bacalah atau dengarkan pembacaan puisi dengan seksama.
- Pahami kandungan puisi secara utuh.
- Jelaskan kata-kata kias atau ungkapan yang terdapat dalam puisi.
- Uraikan kembali isi puisi secara tertulis dalam bentuk prosa dengan menggunakan kalimat sendiri.
- Sampaikan secara lisan atau dibacakan.
Memparafrasakan naskah drama menjadi prosa atau cerita
Naskah drama juga
termasuk karya sastra yang memiliki ciri khas tersendiri. Naskah drama terdiri
atas uraian cerita dan dialog, namun lebih banyak unsur dialognya.
Memparafrasakan naskah drama sama dengan puisi, yaitu kita harus membacanya
untuk memahami jalan ceritanya secara utuh. Pada naskah drama kita harus
memperhatikan unsur berikut:
- Pahami latar cerita.
- Pahami dialog dan ambil simpulannya secara menyeluruh.
- Pahami penjelasan tentang tokoh.
Setelah mendapatkan
kesan secara umum jalan cerita dalam naskah drama, uraikan kembali cerita dalam
drama berbentuk prosa singkat dengan menggunakan bahasa sendiri.