Pages

Sunday, November 1, 2015

Parafrasa

Parafrasa menurut KBBI dapat diartikan sebagai penguraian kembali suatu teks atau karangan dalam bentuk atau susun kata yang lain dengan maksud dapat menjelaskan maknanya yang tersembunyi. Parafrasa dapat dilakukan pada tataran kata, ungkapan/frasa dilakukan dengan memanfaatkan sinonim-sinonimnya, dan parafrasa kalimat dilakukan dengan memanfaatkan berbagai variasinya.

Parafrasa wacana merupakan pengungkapan kembali isi wacana dengan kalimat-kalimat sendiri. Parafrasa wacana dapat kita lakukan dengan memanfaatkan parafrasa dari berbagai tataran bahasa, baik tataran kata/ungkapan/frasa, tataran kalimat, maupun pada tataran wacana itu sendiri.

Cara membuat parafrasa:
Berikut adalah hal yang perlu dilakukan untuk membuat parafrasa dari sebuah bacaan yaitu:
  1. Bacalah naskah yang akan diparafrasakan sampai selesai.
  2. Bacalah naskah sekali lagi dengan memberi tanda pada bagian-bagian yang penting.
  3. Catatlah kalimat inti atau kata kunci secara berurut.
  4. Kembangkan kalimat inti dan kata-kata kunci menjadi gagasan pokok.
  5. Uraikan kembali gagasan pokok menjadi paragraph yang singkat dengan bahasa sendiri.

Membuat parafrasa lisan berarti uraian tertulis yang telah dibaca atau yang telah didengar, diungkapkan kembali secara lisan dengan kalimat sendiri.

Teknik membuat parafrasa lisan :
  1. Membaca informasi secara cermat.
  2. Memahami isi informasi secara umum.
  3. Menulis inti informasi dengan kalimat sendiri.
  4. Mencatat kalimat pokok secara urut.
  5. Mengembangkan kalimat inti menjadi pokok-pokok pikiran yang sesuai dengan tema.
  1. Menyampaikan atau menguraikan secara lisan pokok pikiran tersebut dengan menggunakan kata-kata atau kalimat sendiri.
  1. Jika kesulitan untuk menguraikannya, hal dibawah ini dapat membantu
    1. Gunakan kata-kata yang bersinonim.
    2. Gunakan ungkapan sepadan jika terdapat ungkapan untuk membedakan dengan uraian aslinya.
    3. Ubahlah kalimat langsung menjadi tidak langsung.
    4. Jika berbentuk narasi bisa menggunakan kata ganti orang ketiga.

Memparafrasakan puisi menjadi prosa
Puisi merupakan salah satu karya sastra yang bentuknya tidak sama dengan prosa atau karangan biasa. Pada puisi banyak terdapat kata-kata yang bermakna kias atau konotasi. Oleh karena itu, isi atau tema puisi biasanya tersirat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memparafrasakan puisi menjadi prosa adalah :
  1. Bacalah atau dengarkan pembacaan puisi dengan seksama.
  2. Pahami kandungan puisi secara utuh.
  3. Jelaskan kata-kata kias atau ungkapan yang terdapat dalam puisi.
  4. Uraikan kembali isi puisi secara tertulis dalam bentuk prosa dengan menggunakan kalimat sendiri.
  5. Sampaikan secara lisan atau dibacakan.

Memparafrasakan naskah drama menjadi prosa atau cerita
Naskah drama juga termasuk karya sastra yang memiliki ciri khas tersendiri. Naskah drama terdiri atas uraian cerita dan dialog, namun lebih banyak unsur dialognya. Memparafrasakan naskah drama sama dengan puisi, yaitu kita harus membacanya untuk memahami jalan ceritanya secara utuh. Pada naskah drama kita harus memperhatikan unsur berikut:
  1. Pahami latar cerita.
  1. Pahami dialog dan ambil simpulannya secara menyeluruh.
  1. Pahami penjelasan tentang tokoh.

Setelah mendapatkan kesan secara umum jalan cerita dalam naskah drama, uraikan kembali cerita dalam drama berbentuk prosa singkat dengan menggunakan bahasa sendiri.