Pages

Tuesday, May 24, 2016

Mengenal Lebih Jauh Jenis Teks Eksposisi



Halo sobat acbin, kali ini kita akan membahas tentang jenis-jenis teks eksposisi. Biasanya kita hanya diajarkan beberapa saja, tapi kali ini kita akan membahas lebih lengkapnya. Mari . . .
  1. Eksposisi Berita, teks eksposisi ini berisi mengenai pemberitaan suatu kejadian. Biasanya terdapat pada surat kabar. Contoh : Kini di pasar tradisional banyak pedagang sembako mengeluhkan dampak kenaikan bahan bakar yang mempengaruhi harga sembako menjadi semakin mahal. Sudah hampir seminggu ini harga sembako mengalami kenaikan dan banyak pembeli mengurangi konsumsi sembako mereka.
  2. Eksposisi Ilustrasi, pengembangan dari teks eksposisi ilustrasi menggunakan gambaran sederhana atau bentuk konkret dari suatu ide. Mengilustrasikan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang memiliki kesamaan sifat. Biasanya menggunakan frase penghubung. Contoh : Dalam tubuh manusia terdapat aktivitas seperti mesin mobil. Tubuh manusia dapat mengubah energi kimiawi yang terkandung dalam bahan bakarnya yakni makanan yang ditelan menjadi energi panas dan energi mekanis.
  3. Eksposisi Proses, teks eksposisi proses biasanya ditemukan dalam buku petunjuk pembuatan, penggunaan, atau cara-cara tertentu. Contoh : Pernahkah anda merasa bosan dalam mengerjakan tugas ? Bagaimana cara anda mengatasinya ? Dibawah ini ada beberapa cara jitu untuk mengatasi kebosanan itu. Pertama, buat motivasi anda dalam mengerjakan tugas tersebut. Kedua, beri penghargaan setelah anda selesai mengerjakan tugas, seperti akan bermain game setelah selesai. Ketiga, berikan yang terbaik untuk tugas anda.
  4. Eksposisi perbandingan, dalam menulis teks eksposisi perbandingan anda dapat mencoba menerangkan ide dalam kalimat utama dengan cara membandingkannya dengan yang lain. Contoh : Mengetik menggunakan sepuluh jari bukanlah hal yang dapat dilakukan semua orang tanpa latihan. Semua orang dapat menggunakan jarinya untuk mengetik. Tetapi berbeda dengan mengetik menggunakan sepuluh jari, hanya sebagian orang yang telah biasa melakukannya. 
  5. Eksposisi pertentangan, berisi pertentangan antara sesuatu dengan sesuatu yang lain. Biasanya menggunakan frase penghubung "akan tetapi, meskipun begitu, sebaliknya". Contoh : Orang yang gemar bersepeda umumnya orang yang suka pada alam. Sebaliknya, orang yang tak pernah bersepeda kebanyakan orang kota yang ke mana-mana terbiasa naik mobil nyaman. Mereka akan menggerutu jika menemui jalan sempit di desa-desa.
  6. Eksposisi definisi, yaitu batasan pengertian sesuatu dengan memfokuskan pada karakteristik sesuatu itu. Contoh : Terapi akupuntur adalah pengobatan tradisional yang berasal dari negeri Cina. Terapi ini menggunakan jarum - jarum yang ditusukkan pada titik-titik yang tersebar di seluruh tubuh. Terapi akupuntur sangat bermanfaat bagi kesehatan, baik untuk menyembuhkan ataupun sebagai pencegahan penyakit.
  7. Eksposisi analisis, merupakan proses memisah-misahkan suatu masalah dari suatu gagasan utama menjadi subbagian, kemudian masing-masing dikembangkan secara berurutan. Contoh : Berbagai terori dikemukakan untuk mencari latar belakang kematian Merilyn Monroe. Ada yang berpendapat dia diancam oleh mafia. Ada pula seorang detektif yang memperkirakan Merilyn pernah berhubungan dengan J.F. Kennedy. Dia dibunuh untuk menutupi kejadian yang dapat merusak nama baik J.F. Kennedy.
  8. Eksposisi klasifikasi, teks eksposisi ini membagi sesuatu dan mengelompokkan ke dalam kategori-kategori. Contoh : Pemerintah akan memberikan bantuan pembangunan rumah atau bangunan kepada korban gempa. Bantuan tersebut akan disesuaikan dengan tingkat kerusakannya. Warga yang rumahnya rusak ringan mendapat bantuan 12 juta. Warga yang rumahnya rusak sedang mendapatkan bantuan 22 juta. Warga yang rumahnya rusak berat mendapatkan bantuan 32 juta. 
Ya, itulah dia jenis-jenis teks dari teks eksposisi. Bagi teman-teman yang masih belum paham tentang apa itu teks eksposisi bisa dilihat disini. Semoga bermanfaat . . .

Monday, May 23, 2016

Mengenal Teks Eksposisi

Halo sobat acbin, kali ini kita akan belajar tentang teks eksposisi. Sebenarnya teks eksposisi itu apa sih ? Teks eksposisi merupakan teks yang berisi argumen penulis tentang suatu permasalahan yang disertai fakta-fakta pendukung dan berusaha memaparkan atau memberikan informasi tertentu kepada pembaca. Kata eksposisi sendiri berasal dari bahasa latin ekspoition yang berarti memberitahukan, memaparkan, menguraikan, atau menjelaskan. 
Dalam teks eksposisi biasanya terdiri dari satu topik tertentu. Topik yang berisi permasalahan tersebut kemudian dikaji berdasarkan sudut pandang penulis. Tujuan dari karangan eksposisi yaitu agar pembaca mendapatkan pengetahuan atau informasi yang sejelas-jelasnya atau memaparkan sesuatu agar pengetahuan pembaca bertambah.
Ciri-ciri teks eksposisi :

  1. Bersifat nonfiksi/ilmiah, teks eksposisi seringkali dilengkapi dengan pendapat para ahli, contoh, hasil penelitian, dan fakta-fakta.
  2. Bersifat memaparkan, teks eksposisi bertujuan untuk memberikan informasi atau penjelasan dengan cara mengembangkan gagasan dengan harapan pembaca benar-benar memahami atau mengetahui informasi atau penjelasan yang disampaikan.
  3. Tidak berusaha mempengaruhi pembaca, teks eksposisi tidak bertujuan untuk mempengaruhi pembaca, tetapi hanya menguraikan pokok pikiran yang dapat memperluas pandangan atau pengetahuan seseorang setelah membacanya.
  4. Menunjukkan analisis terhadap fakta yang ada, fakta yang diuraikan dalam teks eksposisi digunakan penulis untuk mendukung setiap argumentasi yang disampaikan. Fakta yang ada dalam teks eksposisi harus didapatkan dari sumber yang valid dan terpercaya. Fakta yang terdapat dalam teks eksposisi tersusun dengan pola 5W + 1H(What, Who, Where, When, Why, How).

Struktur teks eksposisi dibagi menjadi tiga bagian :

  1. Tesis : berisi sudut pandang penulis terhadap permasalahan yang diangkat. Tesis merupakan bagian penting yang muncul pada awal teks walaupun ada kemungkinan dapat diletakkan kembali pada bagian akhir(penegasan ulang).
  2. Argumentasi : bukti yang digunakan untuk memperkuat pernyataan dalam tesis. Argumentasi dapat digunakan untuk menyetujui atau menolak suatu pendapat. Argumentasi dapat berupa pernyataan umum(generalisasi) atau dapat juga berupa data hasil temuan penelitian, pernyataan para ahli atau fakta-fakta yang didasari atas referensi yang dapat dipercaya. 
  3. Penegasan ulang pendapat : bagian ini mengandung pernyataan simpulan yang menegaskan kembali tesis yang telah dikemukakan di awal teks dan dibuktikan atau diperkuat oleh unsur argumen pada poin kedua. Penegasan ulang pendapat digunakan agar pembaca yakin dengan pendapat yang dikemukakan oleh penulis.
Kaidah kebahasaan dalam teks eksposisi:
  1. Terdapat pronomina persona(kata ganti orang), pronomina persona dibutuhkan saat mengemukakan pendapat pribadi penulis yang dituangkan dalam teks eksposisi. Misalnya, "saya" dan "kita".
  2. Terdapat kata leksikal tertentu(verba, nomina, adjektiva, dan adverbia), kata-kata leksikal digunakan untuk meyakinkan atau mengubah persepsi pembaca agar pembaca mengikuti atau menerima pendapat penulis teks.
  3. Terdapat konjungsi(kata sambung), kata sambung digunakan untuk menghubungkan argumentasi penulis dengan fakta yang ada agar teks eksposisi menjadi padu.
Sampai disini dulu ya sobat, nantikan kelanjutan teks eksposisi di edisi berikutnya yaitu jenis teks dan langkah menulis teks eksposisi. Sampai jumpa . . .

Thursday, April 28, 2016

Kalimat tanya

Dalam bahasa Indonesia terdapat beberapa kalimat tanya yang digunakan, umumnya kita mengetahui kalimat tanya hanya untuk sekedar bertanya tetapi belum tentu mengetahui sebenarnya jenis kalimat tanya apakah yang kita gunakan. Yuk kita simak beberapa jenis kalimat tanya dalam bahasa Indonesia :

  1.  Kalimat tanya konfirmasi, kalimat tanya ini memiliki tujuan untuk mempertegas kembali persoalan yang sebenarnya telah diketahui. Jawaban dari kalimat ini biasanya berupa "ya" atau "tidak". Contoh : Benarkah Anda seorang murid SMA ?
  2. Kalimat tanya retoris, kalau kalimat tanya yang satu ini tidak memerlukan jawaban secara langsung. Tujuan dari kalimat ini yaitu untuk memberikan motivas, semangat dan menggugah kesadaran. Contoh : Siapakah yang akan membantunya, bukankah kita ini sahabatnya ?
  3. Kalimat tanya tersamar, kalimat tanya tersamar merupakan kalimat tanya yang memiliki unsur tertentu yang tersembunyi. Kalmat tanya tersamar bertujuan untuk memohon, meminta, menyindir, dsb. Contoh : Bersediakah kamu mengambilkan buku di atas lemari itu ?
Ya, itu dia beberapa kalimat tanya dalam bahasa Indonesia, semoga membantu :) 


Sunday, November 1, 2015

Parafrasa

Parafrasa menurut KBBI dapat diartikan sebagai penguraian kembali suatu teks atau karangan dalam bentuk atau susun kata yang lain dengan maksud dapat menjelaskan maknanya yang tersembunyi. Parafrasa dapat dilakukan pada tataran kata, ungkapan/frasa dilakukan dengan memanfaatkan sinonim-sinonimnya, dan parafrasa kalimat dilakukan dengan memanfaatkan berbagai variasinya.

Parafrasa wacana merupakan pengungkapan kembali isi wacana dengan kalimat-kalimat sendiri. Parafrasa wacana dapat kita lakukan dengan memanfaatkan parafrasa dari berbagai tataran bahasa, baik tataran kata/ungkapan/frasa, tataran kalimat, maupun pada tataran wacana itu sendiri.

Cara membuat parafrasa:
Berikut adalah hal yang perlu dilakukan untuk membuat parafrasa dari sebuah bacaan yaitu:
  1. Bacalah naskah yang akan diparafrasakan sampai selesai.
  2. Bacalah naskah sekali lagi dengan memberi tanda pada bagian-bagian yang penting.
  3. Catatlah kalimat inti atau kata kunci secara berurut.
  4. Kembangkan kalimat inti dan kata-kata kunci menjadi gagasan pokok.
  5. Uraikan kembali gagasan pokok menjadi paragraph yang singkat dengan bahasa sendiri.

Membuat parafrasa lisan berarti uraian tertulis yang telah dibaca atau yang telah didengar, diungkapkan kembali secara lisan dengan kalimat sendiri.

Teknik membuat parafrasa lisan :
  1. Membaca informasi secara cermat.
  2. Memahami isi informasi secara umum.
  3. Menulis inti informasi dengan kalimat sendiri.
  4. Mencatat kalimat pokok secara urut.
  5. Mengembangkan kalimat inti menjadi pokok-pokok pikiran yang sesuai dengan tema.
  1. Menyampaikan atau menguraikan secara lisan pokok pikiran tersebut dengan menggunakan kata-kata atau kalimat sendiri.
  1. Jika kesulitan untuk menguraikannya, hal dibawah ini dapat membantu
    1. Gunakan kata-kata yang bersinonim.
    2. Gunakan ungkapan sepadan jika terdapat ungkapan untuk membedakan dengan uraian aslinya.
    3. Ubahlah kalimat langsung menjadi tidak langsung.
    4. Jika berbentuk narasi bisa menggunakan kata ganti orang ketiga.

Memparafrasakan puisi menjadi prosa
Puisi merupakan salah satu karya sastra yang bentuknya tidak sama dengan prosa atau karangan biasa. Pada puisi banyak terdapat kata-kata yang bermakna kias atau konotasi. Oleh karena itu, isi atau tema puisi biasanya tersirat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memparafrasakan puisi menjadi prosa adalah :
  1. Bacalah atau dengarkan pembacaan puisi dengan seksama.
  2. Pahami kandungan puisi secara utuh.
  3. Jelaskan kata-kata kias atau ungkapan yang terdapat dalam puisi.
  4. Uraikan kembali isi puisi secara tertulis dalam bentuk prosa dengan menggunakan kalimat sendiri.
  5. Sampaikan secara lisan atau dibacakan.

Memparafrasakan naskah drama menjadi prosa atau cerita
Naskah drama juga termasuk karya sastra yang memiliki ciri khas tersendiri. Naskah drama terdiri atas uraian cerita dan dialog, namun lebih banyak unsur dialognya. Memparafrasakan naskah drama sama dengan puisi, yaitu kita harus membacanya untuk memahami jalan ceritanya secara utuh. Pada naskah drama kita harus memperhatikan unsur berikut:
  1. Pahami latar cerita.
  1. Pahami dialog dan ambil simpulannya secara menyeluruh.
  1. Pahami penjelasan tentang tokoh.

Setelah mendapatkan kesan secara umum jalan cerita dalam naskah drama, uraikan kembali cerita dalam drama berbentuk prosa singkat dengan menggunakan bahasa sendiri.

Friday, September 18, 2015

Klasifikasi Kata Berdasarkan Kelas Kata

Haloo sobat acbin, kali ini kita akan berhubungan dengan klasifikasi kata berdasarkan kelas kata. Dalam Bahasa Indonesia tedapat empat kelas utama yaitu kata kerja(verba), kata benda(nomina), kata sifat(adjektiva), dan kata keterangan (adverbia).

1. Kata kerja, merupakan kata yang bermakna melakukan pekerjaan.
    Contoh : mencuci, menyanyi, membaca dsb.
2. Kata benda, adalah kata yang digunakan untuk menyebut suatu benda atau yang dibendakan.
   Contoh : meja, lukisan, perjalanan, televisi, dsb.
3. Kata sifat, adalah kata yang memberi keterangan yang lebih khusus tentang sesuatu yang          dinyatakan oleh kata benda.
    Contoh : cantik, bagus, rusak, dsb.
4. Kata keterangan adalah kata yang memberi keterangan pada kata kerja, kata sifat, kata benda dalam kalimat.
    Contoh : sangat, lebih, dsb.

Selain kelas kata utama ada satu kelas lain yang disebut kata tugas.

5. Kata tugas, kata tugas dapat dirinci menjadi empat kata yaitu :

  • Kata depan(preposisi), adalah kata yang menhubungkan dua kata atau dua kalimat.                 Contoh : di Jakarta, ke timur, pada hari selasa, dll.
  • Kata sambung(konjungsi), adalah kata yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa.                                Contoh : adik dan kakak, tidak makan tetapi minum.
  • Kata sandang, adalah kata yang membatasi makna nomina.                                                        Contoh : sang guru, si cantik, para pemimpin (para bermakna jamak) dll.
  • Kata seru, adalah kata tugas yang digunakan untuk mengungkapkan seruan hati.                     Contoh : aduh, tanganku sakit sekali, "wah, mahal sekali!" kata ibu.
  • Partikel(penegas), adalah kategori atau unsur yang bertugas memulai, mempertahankan, atau mengukuhkan sebuah kalimat dalam komunikasi. Unsur ini digunakan dalam kalimat tanya, perintah, pernyataan.                                                                                                                       Contoh : partikel -lah, -kah, -tah, -deh, -kek, -pun, dll.
Bagaimana ? semakin mudeng atau mubeng ? Coba pahami ya kawan, karena ini sering muncul dalam penggunaan Bahasa Indonesia.
Semoga bermanfaat :)

Monday, August 3, 2015

Yang Terampas Dan Yang Putus

Kelam dan angin lalu mempesiang diriku,
menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin,
malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu

Di Karet, di Karet (daerahku : y.a.d) sampai juga deru dingin

Aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang
dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu;
tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang

Tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlaku beku

(Chairil Anwar)

Yuk, Mengenal Apa Itu Biografi Dan Autobiografi

Jika kita membeli sebuah buku ataupun disebuah website, biasanya terdapat ulasan tentang penulis. Nah, ulasan tersebut disebut dengan biografi yaitu riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain, adapula yang disebut dengan autobiografi yaitu riwayat hidup pribadi yang ditulis diri sendiri.

Biografi ditandai dengan sudut pandang orang ketiga(dia,ia, atau nama tokoh) sedangkan autobiografi ditandai dengan sudut pandang orang pertama(aku atau saya).

Contoh biografi :
Sunaendar berasal dari keluarga bangsawan pada zaman penjajahan Belanda. Sunaendar sejak kecil menuntut ilmu di Belanda. Pada saat dewasa, dia kembali ke Indonesia dengan harapan dapat membantu masyarakat Indonesia pada saat itu.Sunaendar menguasai beberapa bahasa asing untuk dapat meminta dukungan dari bangsa lain agar dapat mendukung Indonesia.

Contoh autobiografi :
Saya dilahirkan di Indonesia, 17 April 1995. Saat ini saya sedang menjalani kuliah di Universitas Mararata, selain sebagai mahasiswa saya juga seorang wirausahawan yang bergerak dibidang IT.

Friday, June 5, 2015

Penggunaan Tanda Titik

Hai sobat acbin . . . Kali ini kita akan membahas penggunaan tanda titik, mungkin sebagian dari pengunjung blog ini pastinya sedang bingung mengenai penggunaan tanda titik yang tepat. Nah, langsung saja kita lihat . . .

1.  Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
  • Janjan berangkat ke Bali tadi pagi.
  • Ibu sedang menyirami tanaman.
2. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.
  • Pukul 6.30.15 (pukul 6 lewat 30 menit 15 detik)
  • Pukul 3.25.14 (pukul 3 lewat 25 menit 14 detik)
3. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit dan detik yang menunjukkan jangka waktu.
  • 2.30.45 jam (2 jam, 30 detik, 45 menit)
  • 0.35.45 jam (35 menit, 45 detik)
4. Tanda titik dipakai diantara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka.
  • Siregar, Merari. 1920. Azab dan Sengsara.
  • Weltevreden: Balai Poestaka.
5. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
  • Kampung Duri berpenduduk 16.234 jiwa.
  • Tsunami itu menewaskan sekitar 1.876 jiwa.
6. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.
  • Rendi lahir pada tahun 1998 di Solo.
  • Nomor rekeningnya 06542315.
7. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
  • Sengsara Membawa Nikmat
  • Acara kunjungan Wakil Presiden
8. Tanda titik tidak dipakai di belakang alamat pengirim dan tanggal surat atau nama dan alamat penerima surat.

Jalan Merdeka 102
Pontianak
20 Desember 2015

Yth. Sdr. Moh. Tahir
Jalan Surinam 72
Yogyakarta

9. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang.
  • Moh. Tahir
  • Deny S.Y.
10. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar,jabatan, pangkat, dan sapaan.
  • Letjen. = Letnan Jendral
  • Sdr.      = Saudara
11. Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum. Pada singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai satu tanda titik.
  • dst.   = dan seterusnya
  • dkk. = dan kawan-kawan
12. Tanda titik tidak dipakai pada singkatan yang terdiri atas huruf-huruf awal kata atau suku kata, atau gabungan keduanya, atau yang terdapat dalam akronim yang sudah diterima oleh masyarakat.
  • MA = Mahkamah Agung
  • DPR = Dewan Perwakilan Rakyat
13. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan lambang kimia, satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang.
  • Ne = Nekel
  • 10 m = jaraknya 10 meter
14. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
I. Departemen Dalam Negeri
   A. Direktorat Jendral Agraria


(Bunga Rampai Bahasa Indonesia)

Semoga bermanfaat kawan, jika berkenan silahkan berkomentar  :)

Saturday, May 30, 2015

Bangunlah, O Pemuda!

Gempita suara atas angkasa,
Wahyu kebangunan Tanah tercinta,
Bangunlah pemuda, saudaraku sayang,
Dengarlah nyanyian girang-gemirang,
Marilah saudara berbimbangan tangan,
Mengayun langkah pulang ke taman.

Bersinar cahaya di ufuk timur,
Tanda bangsaku bangun tidur,
Insaflah saudara, pemuda bangsaku,
Mari berbakti kepada Ibu,
Gunakan ketika selagi ada,
Berbuatlah jasa semada muda.

Ombak berdesir lagunya merdu,
Ditingkah kasidah alunan kayu,
Bangkitlah pemuda, saudaraku sebangsa,
Dengarlah panggilan Tanah tercinta,
Jangan lagi duduk bermenung,
Marilah kita menyadari untung.

(A. Hasmij)
Dari : Dewan Sajak

Sunday, February 22, 2015

Unsur Instrinsik dan Unsur Ekstrinsik



v  Unsur instrinsik
Unsur instrinsik merupakanunsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur instrinsik meliputi :
1.       Tema, pokok ide/gagasan yang mendasari suatu cerita
2.       Alur, susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita. Alur dibedakan menjadi 3 bagian yaitu alur maju, alur mundur dan alur campuran.
3.       Penokohan, adalah cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita.
4.       Latar atau setting adalah tempat, waktu dan suasana berlangsungnya suatu kejadian dalam cerita.
5.       Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam membawakan cerita.
6.       Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembacanya

v  Unsur ekstrinsik
Unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada diluar karya sastra, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi karya sastra yang dibuat. Unsur ekstrinsik meliputi :
1.       Latar belakang kehidupan pengarang.
2.       Situasi sosial budaya ketika karya sastra tersebut diciptakan.