Pages

Sunday, November 1, 2015

Parafrasa

Parafrasa menurut KBBI dapat diartikan sebagai penguraian kembali suatu teks atau karangan dalam bentuk atau susun kata yang lain dengan maksud dapat menjelaskan maknanya yang tersembunyi. Parafrasa dapat dilakukan pada tataran kata, ungkapan/frasa dilakukan dengan memanfaatkan sinonim-sinonimnya, dan parafrasa kalimat dilakukan dengan memanfaatkan berbagai variasinya.

Parafrasa wacana merupakan pengungkapan kembali isi wacana dengan kalimat-kalimat sendiri. Parafrasa wacana dapat kita lakukan dengan memanfaatkan parafrasa dari berbagai tataran bahasa, baik tataran kata/ungkapan/frasa, tataran kalimat, maupun pada tataran wacana itu sendiri.

Cara membuat parafrasa:
Berikut adalah hal yang perlu dilakukan untuk membuat parafrasa dari sebuah bacaan yaitu:
  1. Bacalah naskah yang akan diparafrasakan sampai selesai.
  2. Bacalah naskah sekali lagi dengan memberi tanda pada bagian-bagian yang penting.
  3. Catatlah kalimat inti atau kata kunci secara berurut.
  4. Kembangkan kalimat inti dan kata-kata kunci menjadi gagasan pokok.
  5. Uraikan kembali gagasan pokok menjadi paragraph yang singkat dengan bahasa sendiri.

Membuat parafrasa lisan berarti uraian tertulis yang telah dibaca atau yang telah didengar, diungkapkan kembali secara lisan dengan kalimat sendiri.

Teknik membuat parafrasa lisan :
  1. Membaca informasi secara cermat.
  2. Memahami isi informasi secara umum.
  3. Menulis inti informasi dengan kalimat sendiri.
  4. Mencatat kalimat pokok secara urut.
  5. Mengembangkan kalimat inti menjadi pokok-pokok pikiran yang sesuai dengan tema.
  1. Menyampaikan atau menguraikan secara lisan pokok pikiran tersebut dengan menggunakan kata-kata atau kalimat sendiri.
  1. Jika kesulitan untuk menguraikannya, hal dibawah ini dapat membantu
    1. Gunakan kata-kata yang bersinonim.
    2. Gunakan ungkapan sepadan jika terdapat ungkapan untuk membedakan dengan uraian aslinya.
    3. Ubahlah kalimat langsung menjadi tidak langsung.
    4. Jika berbentuk narasi bisa menggunakan kata ganti orang ketiga.

Memparafrasakan puisi menjadi prosa
Puisi merupakan salah satu karya sastra yang bentuknya tidak sama dengan prosa atau karangan biasa. Pada puisi banyak terdapat kata-kata yang bermakna kias atau konotasi. Oleh karena itu, isi atau tema puisi biasanya tersirat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memparafrasakan puisi menjadi prosa adalah :
  1. Bacalah atau dengarkan pembacaan puisi dengan seksama.
  2. Pahami kandungan puisi secara utuh.
  3. Jelaskan kata-kata kias atau ungkapan yang terdapat dalam puisi.
  4. Uraikan kembali isi puisi secara tertulis dalam bentuk prosa dengan menggunakan kalimat sendiri.
  5. Sampaikan secara lisan atau dibacakan.

Memparafrasakan naskah drama menjadi prosa atau cerita
Naskah drama juga termasuk karya sastra yang memiliki ciri khas tersendiri. Naskah drama terdiri atas uraian cerita dan dialog, namun lebih banyak unsur dialognya. Memparafrasakan naskah drama sama dengan puisi, yaitu kita harus membacanya untuk memahami jalan ceritanya secara utuh. Pada naskah drama kita harus memperhatikan unsur berikut:
  1. Pahami latar cerita.
  1. Pahami dialog dan ambil simpulannya secara menyeluruh.
  1. Pahami penjelasan tentang tokoh.

Setelah mendapatkan kesan secara umum jalan cerita dalam naskah drama, uraikan kembali cerita dalam drama berbentuk prosa singkat dengan menggunakan bahasa sendiri.

Friday, September 18, 2015

Klasifikasi Kata Berdasarkan Kelas Kata

Haloo sobat acbin, kali ini kita akan berhubungan dengan klasifikasi kata berdasarkan kelas kata. Dalam Bahasa Indonesia tedapat empat kelas utama yaitu kata kerja(verba), kata benda(nomina), kata sifat(adjektiva), dan kata keterangan (adverbia).

1. Kata kerja, merupakan kata yang bermakna melakukan pekerjaan.
    Contoh : mencuci, menyanyi, membaca dsb.
2. Kata benda, adalah kata yang digunakan untuk menyebut suatu benda atau yang dibendakan.
   Contoh : meja, lukisan, perjalanan, televisi, dsb.
3. Kata sifat, adalah kata yang memberi keterangan yang lebih khusus tentang sesuatu yang          dinyatakan oleh kata benda.
    Contoh : cantik, bagus, rusak, dsb.
4. Kata keterangan adalah kata yang memberi keterangan pada kata kerja, kata sifat, kata benda dalam kalimat.
    Contoh : sangat, lebih, dsb.

Selain kelas kata utama ada satu kelas lain yang disebut kata tugas.

5. Kata tugas, kata tugas dapat dirinci menjadi empat kata yaitu :

  • Kata depan(preposisi), adalah kata yang menhubungkan dua kata atau dua kalimat.                 Contoh : di Jakarta, ke timur, pada hari selasa, dll.
  • Kata sambung(konjungsi), adalah kata yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa.                                Contoh : adik dan kakak, tidak makan tetapi minum.
  • Kata sandang, adalah kata yang membatasi makna nomina.                                                        Contoh : sang guru, si cantik, para pemimpin (para bermakna jamak) dll.
  • Kata seru, adalah kata tugas yang digunakan untuk mengungkapkan seruan hati.                     Contoh : aduh, tanganku sakit sekali, "wah, mahal sekali!" kata ibu.
  • Partikel(penegas), adalah kategori atau unsur yang bertugas memulai, mempertahankan, atau mengukuhkan sebuah kalimat dalam komunikasi. Unsur ini digunakan dalam kalimat tanya, perintah, pernyataan.                                                                                                                       Contoh : partikel -lah, -kah, -tah, -deh, -kek, -pun, dll.
Bagaimana ? semakin mudeng atau mubeng ? Coba pahami ya kawan, karena ini sering muncul dalam penggunaan Bahasa Indonesia.
Semoga bermanfaat :)

Monday, August 3, 2015

Yang Terampas Dan Yang Putus

Kelam dan angin lalu mempesiang diriku,
menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin,
malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu

Di Karet, di Karet (daerahku : y.a.d) sampai juga deru dingin

Aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang
dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu;
tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang

Tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlaku beku

(Chairil Anwar)

Yuk, Mengenal Apa Itu Biografi Dan Autobiografi

Jika kita membeli sebuah buku ataupun disebuah website, biasanya terdapat ulasan tentang penulis. Nah, ulasan tersebut disebut dengan biografi yaitu riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain, adapula yang disebut dengan autobiografi yaitu riwayat hidup pribadi yang ditulis diri sendiri.

Biografi ditandai dengan sudut pandang orang ketiga(dia,ia, atau nama tokoh) sedangkan autobiografi ditandai dengan sudut pandang orang pertama(aku atau saya).

Contoh biografi :
Sunaendar berasal dari keluarga bangsawan pada zaman penjajahan Belanda. Sunaendar sejak kecil menuntut ilmu di Belanda. Pada saat dewasa, dia kembali ke Indonesia dengan harapan dapat membantu masyarakat Indonesia pada saat itu.Sunaendar menguasai beberapa bahasa asing untuk dapat meminta dukungan dari bangsa lain agar dapat mendukung Indonesia.

Contoh autobiografi :
Saya dilahirkan di Indonesia, 17 April 1995. Saat ini saya sedang menjalani kuliah di Universitas Mararata, selain sebagai mahasiswa saya juga seorang wirausahawan yang bergerak dibidang IT.

Friday, June 5, 2015

Penggunaan Tanda Titik

Hai sobat acbin . . . Kali ini kita akan membahas penggunaan tanda titik, mungkin sebagian dari pengunjung blog ini pastinya sedang bingung mengenai penggunaan tanda titik yang tepat. Nah, langsung saja kita lihat . . .

1.  Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
  • Janjan berangkat ke Bali tadi pagi.
  • Ibu sedang menyirami tanaman.
2. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.
  • Pukul 6.30.15 (pukul 6 lewat 30 menit 15 detik)
  • Pukul 3.25.14 (pukul 3 lewat 25 menit 14 detik)
3. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit dan detik yang menunjukkan jangka waktu.
  • 2.30.45 jam (2 jam, 30 detik, 45 menit)
  • 0.35.45 jam (35 menit, 45 detik)
4. Tanda titik dipakai diantara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka.
  • Siregar, Merari. 1920. Azab dan Sengsara.
  • Weltevreden: Balai Poestaka.
5. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
  • Kampung Duri berpenduduk 16.234 jiwa.
  • Tsunami itu menewaskan sekitar 1.876 jiwa.
6. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.
  • Rendi lahir pada tahun 1998 di Solo.
  • Nomor rekeningnya 06542315.
7. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
  • Sengsara Membawa Nikmat
  • Acara kunjungan Wakil Presiden
8. Tanda titik tidak dipakai di belakang alamat pengirim dan tanggal surat atau nama dan alamat penerima surat.

Jalan Merdeka 102
Pontianak
20 Desember 2015

Yth. Sdr. Moh. Tahir
Jalan Surinam 72
Yogyakarta

9. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang.
  • Moh. Tahir
  • Deny S.Y.
10. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar,jabatan, pangkat, dan sapaan.
  • Letjen. = Letnan Jendral
  • Sdr.      = Saudara
11. Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum. Pada singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai satu tanda titik.
  • dst.   = dan seterusnya
  • dkk. = dan kawan-kawan
12. Tanda titik tidak dipakai pada singkatan yang terdiri atas huruf-huruf awal kata atau suku kata, atau gabungan keduanya, atau yang terdapat dalam akronim yang sudah diterima oleh masyarakat.
  • MA = Mahkamah Agung
  • DPR = Dewan Perwakilan Rakyat
13. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan lambang kimia, satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang.
  • Ne = Nekel
  • 10 m = jaraknya 10 meter
14. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
I. Departemen Dalam Negeri
   A. Direktorat Jendral Agraria


(Bunga Rampai Bahasa Indonesia)

Semoga bermanfaat kawan, jika berkenan silahkan berkomentar  :)

Saturday, May 30, 2015

Bangunlah, O Pemuda!

Gempita suara atas angkasa,
Wahyu kebangunan Tanah tercinta,
Bangunlah pemuda, saudaraku sayang,
Dengarlah nyanyian girang-gemirang,
Marilah saudara berbimbangan tangan,
Mengayun langkah pulang ke taman.

Bersinar cahaya di ufuk timur,
Tanda bangsaku bangun tidur,
Insaflah saudara, pemuda bangsaku,
Mari berbakti kepada Ibu,
Gunakan ketika selagi ada,
Berbuatlah jasa semada muda.

Ombak berdesir lagunya merdu,
Ditingkah kasidah alunan kayu,
Bangkitlah pemuda, saudaraku sebangsa,
Dengarlah panggilan Tanah tercinta,
Jangan lagi duduk bermenung,
Marilah kita menyadari untung.

(A. Hasmij)
Dari : Dewan Sajak

Sunday, February 22, 2015

Unsur Instrinsik dan Unsur Ekstrinsik



v  Unsur instrinsik
Unsur instrinsik merupakanunsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur instrinsik meliputi :
1.       Tema, pokok ide/gagasan yang mendasari suatu cerita
2.       Alur, susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita. Alur dibedakan menjadi 3 bagian yaitu alur maju, alur mundur dan alur campuran.
3.       Penokohan, adalah cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita.
4.       Latar atau setting adalah tempat, waktu dan suasana berlangsungnya suatu kejadian dalam cerita.
5.       Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam membawakan cerita.
6.       Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembacanya

v  Unsur ekstrinsik
Unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada diluar karya sastra, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi karya sastra yang dibuat. Unsur ekstrinsik meliputi :
1.       Latar belakang kehidupan pengarang.
2.       Situasi sosial budaya ketika karya sastra tersebut diciptakan.

Sunday, February 15, 2015

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Offline

Bagi anda yang membutuhkan kamus bahasa indonesia secara offline anda dapat langsung mendownloadnya langsung dari situs resminya KBBI atau melalui link yang akan saya bagikan dibawah ini, terdapat dua versi yaitu kbbi offline v1.1 dan v1.5

Saturday, February 14, 2015

Teks ulasan

Ulasan bisa disebut dengan istilah kupasan, tafsiran ataupun komentar terhadap suatu hal. Teks ulasan film atau yang biasa disebut dengan resensi film  merupakan teks yang dihasilkan dari sebuah analisis/tafsiran/komentar berisi tinjaian suatu karya berupa film untuk mengetahui kualitas, kelebihan, ataupun kekurangan yang dimiliki karya tersebut yang ditujukan untuk pembaca atau khalayak ramai.
Struktur teks ulasan film : orientasi˄tafsiran isi˄evaluasi˄rangkuman.
  •        Orientasi, berisi gambaran umum suatu karya yang akan ditulis.
  •        Tafsiran isi, memuat pandangan/pendapat penulis mengenai karya yang diulas.
  •        Evaluasi, memberikan gambaran tentang detail karya yang diulas dengan mengevaluasi dan meganalisis karya tersebut
  •        Rangkuman, pada bagian ini penulis memberikan kesimpulan kepada pembaca terhadap karya yang telah diulasnya.

Kaidah kebahasaan dalam teks ulasan film/drama :
A.      Konjungsi
Konjungsi adalah kata yang menghubungkan antar kata, frasa atau kalimat. Konjungsi dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
1.       Konjungsi Intrakalimat, konjungsi ini dibagi menjadi 3 jenis yaitu :
·         Konjungsi koordinatif, konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang memiliki status sintaktis yang sama/setara.
·         Konjungsi subordinatif,  konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang memiliki status sintaktis yang tidak sama/bertingkat.
·         Konjungsi korelatif, konjungsi yang menghubungkan dua kata, frasa atau klausa  dan kedua unsur itu memiliki status sintaktis yang sama.
2.       Konjungsi Antarkalimat, konjungsi yang menhubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lain.
3.       Konjungsi Antarparagraf, kata penhubung yang menhubungkan paragraf sebelumnya dengan paragraf selanjutnya.
B.      Verba
Varba adalah kelas kata kerja yang menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya. Biasanya jenis kata ini menjadi predikat dalam suatu frasa atau kalimat. Dilihat dari hubungan verba dengan nomina dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
1.       Verba aktif, yaitu kata kerja yang subyeknya berperan sebagai pelaku. Biasanya verba yang demikian berprefiks me-,ber-, atau tanpa prefiks.
Contoh : Kita harus mengembangkan kemampuan kita.
2.       Varba pasif, yaitu kata kerja yang subyeknya berperan sebagai sasaran. Biasanya diawali dengan prefiks ter-, atau di-.
Contoh : Cerita itu harus dikembangkan lagi.

Dalam verba, kita bisa mencari sinonim atau antonim.
Kata
Sinonim
Antonim
kenyamanan
Keadaan nyaman
Ketidaknyamanan
ketakutan
Keadaan takut
keberanian

C.      Nomina
Nomina(kata benda) adalah kelas kata yang menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan.
Contoh : buku, meja, kursi, dll.
Terdapat 2 jenis nomina yaitu :
1.       Nomina dasar, kata benda yang secara konkret menunjukan identitas suatu benda sehingga tidak bisa lagi diuraikan kebentuk lainnnya. Nomina dasar dibagikan menjadi 2 bagian yaitu nomina umum dan nomina khusus.
·         Nomina umum, kata benda yang berlaku untuk umum dan menerangkan secara keseluruhan atau umum.
Contoh : kota atau orang
·         Nomina khusus, kata benda yang tidak berlaku untuk umum, dan hanya mewakili suatu secara khusus.
Contoh : Banjarnegara, Pekanbaru.
2.       Nomina turunan, merupakan jenis kata benda yang terbentuk karena proses afiksasi sebuah kata dengan kata atau afiks. Pada umumnya nomina turunan dibentuk dengan menambahkan prefix(awalan), sufiks(akhiran), konfliks(awalan dan akhiran) serta infiks(tengah) pada kata dasar.
Contoh :
Prefix
Sufiks
Infiks
Konfliks
Ber-lari
Kritik-an
S-er-abut
Ber-datang-an
Se-ekor
Hukum-an
G-er-igi
Ke-indah-an


D.      Pronomina
Pronomina adalah kata yang dipakai untuk mengacu nomina yang lain. Biasanya dalam teks ulasan film yang sering dipakai adalah pronomina orang ketiga, seperti ia dan –nya ataupun nama tokoh. Penggolongan pronomina :
1.       Kata ganti orang               : Nyonya, Tuan, Bapak, Ibu.
2.       Kata ganti pemilik            : -ku, -mu, -nya.
3.       Kata ganti penanya           : apa, kapan, mengapa (Askadimega)
4.       Kata ganti penunjuk         : ini, itu.
5.       Kata ganti penghubung    : yang.
6.       Kata ganti tak tentu          : barang siapa.
E.       Adjektiva
Adjektiva(kata sifat) adalah kata yang digunakan untuk mengungkapkan sifat atau keadaan orang, benda atau binatang.
Contoh : keras, jauh, kaya, miskin, sangat miskin, sangat kaya, terlalu lelah.
F.       Kosakata baru
Kosakata atau vocabulary adalah himpunan kata yang dikethui oleh seseorang atau entitas lain, atau merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu.
Contoh : adaptasi yang artinya penyesuaian terhadap lingkungan, pekerjaan dan pelajaran.
G.     Kata asing
Kata asing adalah suatu istilah atau bahasa asing yang ada dalam teks ulasan film, kata ini bisa diartikan dengan menggunakan kamus atau rujukan lain yang sejenis.
Contoh : leisure activity yang artinya aktivitas yang menyenangkan, dilakukan pada waktu senggang.
H.      Preposisi
Preposisi adalah kata tugas yang berfungsi sebagai unsur pembentuk frasa preposisional. Beberapa preposisi yang terdapat di dalam bahasa Indonesia, seperti di, ke, pada, dari, secara, dan bagi.
Contoh : Tiara tinggal di sebuah pemukiman kumuh.
I.        Artikel
Artikel adalah kata tugas yang membatasi makna jumlah nomina. Artikel yang terdapat dalam teks ulasan adalah sang dan si.
Contoh : Sang pemimpi itu telah terbangun dari tidurnya.

J.        Kalimat simpleks
Kalimat simpleks adalah kalimat yang hanya terdiri dari satu struktur dengan satu verba utama, atau pola kalimat tunggal.
Contoh : Tumbuh-tumbuhan tergolong ke dalam makhluk hidup.

K.      Kalimat kompleks
Kalimat kompleks adalah kalimat yang terdiri atas dua struktur atau lebih dengan dua varba atau pola kalimat majemuk dari beberapa kalimat simpleks.
Contoh : tanaman kacang akan tumbuh apabila petaninya rajin menyiramnya.


Cerpen

Cerpen merupakan karangan pendek yang berbentuk prosa. Cerpen memiliki fungsi menghibur di samping isi cerita. Oleh karena itu, keindahan bahasa dalam cerpen harus diperhatikan. Untuk memperindah bahasa cerpen, dapat dilakukan dengan pemilihan diksi yang bermakna dalam penggunaan majas. Ingin tahu lebih dalam tentang majas ? klik disini 

Struktur teks cerpen
  1. Judul
  1. Abstrak, merupakan ringkasan cerita/inti cerita(opsional=boleh ada & boleh tidak) dan biasanya  terletak diawal paragraf.
  2. Orientasi, merupakan pendahuluan sebagai awal kejadian/pengenalan sebuah cerita, ada pengenalan pelaku, tempat, waktu dsb.
  1. Komplikasi, mulai munculnya konflik.
  2. Klimaks, konflik mencapai puncak.
  3. Evaluasi,  konflik yg diarahkan ke penyelesaian tetapi belum ke penyelesaian.
  4. Resolusi, penyelesaian sebuah cerita.
  5. Koda, nilai-nilai yang dapat kita petik atau diambil hikmahnya (opsional).

Kaidah kaidah teks cerpen :
  •  Bersifaat rekaan atau khayal, namun ada pula yang bersumber pada kisah nyata
  •  Tema mengupas masalah yang sederhana
  •   Panjangnya tidak lebih dari 10.000 kata.
  •   Tokoh yang dimunculkan hanya beberapa.
  •   Berpusat pada satu konflik yang dialami tokoh utama.
  •   Akhir cerita tidak mengubah nasib tokoh.
  •   Bahasa yang digunakan biasanya adalah bahasa yang digunakan sehari-hari dan mengandung unsur estetika

Dalam teks cerpen, terdapat unsur-unsur yang  membangun teks cerpen itu sendiri. Unsur –unsur tersebut dikenal dengan unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik cerita. Teks cerpen dapat diubah menjadi naskah drama sehingga dapat dipentaskan. Sebelum memulai untuk mengubah cerpen menjadi naskah drama, perhatikan perbedaan antara cerpen drama dibawah ini !
No
drama
Cerpen
1
Berbentuk dialog antar tokoh
Berbentuk uraian cerita
2
Menyajikan adegan secara langsung berupa acting
Menyajikan cerita berupa penggambaran
3
Memiliki unsur tata artistik (tata rias, tata busana, tata panggung)
Hanya menggambarkan latar cerita
4
Dapat dipentaskan
Dapat dipentaskan setelah diubah menjadi naskah drama

Langkah langkah mngubah cerpen menjadi naskah drama :
  •        Membaca cerpen yang akan diubah menjadi naskah drama.
  •        Membagi cerpen menjadi beberapa bagian penting.
  •        Mencatat dialog yang terdapat dalam cerpen.
  •        Mengubah cara penulisan
  •        Menulis naskah drama berdasarkan cerpen secara utuh.

Majas

Majas sebagai  gaya bahasa digunakan untuk memperoleh nuansa tertentu sehingga menciptakan kesan kata kata yang lebih imajinatif. Secara garis besar, majas dibagi menjadi 4 golongan dan masing-masing golongan memiliki jenis kategori dan turunan.:
     a. Majas Perbandingan (Alegori, Metafora, Personifikasi, Simile)
     b. Majas Pertentangan (Ironi, Litotes, Hiperbola, Antitesis)
     c. Majas Pertautan (Metonimia, Sinekdoke, Eufimisme, Elipsis)
     d. Majas Penegasan (Pleonasme, Klimaks, Antiklimaks, Repetisi)


·         Majas pertentangan terbagi menjadi 4 yaitu majas ironi, majas litotes.

1.       Majas Perbandingan
·         Majas Alegori
Majas alegori adalah majas yang menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Alegori: majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh. Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.
Contoh majas alegori :
          Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi
          Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.

·         Majas metafora
Metafora adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis. Pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, misalnya tulang punggung dalam kalimat pemuda adalah tulang punggung negara.
Contoh majas metafora :
          Raja siang keluar dari ufuk timur.
          Albert adalah bintang kelas dunia.

·         Majas personifikasi
Majas Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia.
Contoh majas personifikasi :
       Siang ini awan menangis
       Angin berbisik menyampaikan pesan

·         Majas simile
Majas Simile adalah pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan  dengan kata depan dan penghubung seperti  layaknya, bagaikan, umpama, ibarat, bagai.
Contoh majas simile :
       Kau umpama air aku  bagai minyaknya
       Bibirnya seperti delima merekah


2.       Majas pertentangan
·         Majas Ironi
Majas ironi adalah majas yang mengungkapkan sindiran halus. Majas ironi merupakan kebalikan dari apa yang sebenarnya ia ingin sampaikan. Ironi ini mengandung antonim atau lawan di antara kedua tataran isi.
Apabila dalam satu kalimat hanya mengandung ejekan saja, maka ia dipastikan bukan ironi tetapi hanya ejekan saja. Akan tetapi jika terdapat dua hal yakni memuji dengan ejekan maka hal tersebut yang dimaksud dengan majas ironi.
Contoh majas ironi :
          “Wah, kamu pintar sekali, saking pintarnya tak ada satupun soal yang kamu jawab benar.”
          “Perkataanmu indah sekali, tapi lebih baik jika kamu tutup mulut.”

·         Majas litotes
Majas litotes adalah majas yang mengungkapkan perkataan dengan rendah hati dan lemah lembut. Majas litotes disebut juga hiperbola negatif.
Biasanya hal ini dicapai dengan menyangkal  lawan daripada hal yang ingin diungkapkan. Majas Ini digunakan untuk merendah.
Contoh majas litotes :
          Uang sakuku hanya cukup untuk  membeli beberapa permen 
          Saya hanyalah seorang murid biasa

·         Majas Hiperbola
Majas hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian.
Contoh majas hiperbola :
          Suaranya menggelegar membelah angkasa.
          Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.

·         Majas Antitesis
Majas antitesis adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada.
Contoh majas antitesis :
          Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu.
          Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan.

3.       Majas Pertautan

·         Majas metonimia
Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut.Pengungkapan tersebut berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
Contoh majas metonimia :
          Di kantongnya selalu terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang  garam)
          Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api)

·         Majas sinekdoke
Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdoke terdiri atas dua bentuk berikut :
v  Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
          Tangan - tangan terampil mereka lah yang menciptakan rangkaian bunga yang cantik ini.
          Indonesia berhasil memboyong kembali piala Thomas.
v  Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
          Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.
          Indonesia akan memilih idolanya malam nanti.

·         Majas elipsis
Majas ini berwujud menghilangkan suatu unsur kalimat yang dengan mudah dapat diisi atau ditafsirkan sendiri oleh pembaca atau pendengar, sehingga kalimatnya memenuhi pola yang berlaku. 
Contoh majas elipsis :
          Kami ke rumah nenek (menghilangkan   predikat pergi).

·         Majas eufimisme
Majas Eufisme adalah majas yang mengungkapkan sesuatu dengan menggunakkan kata-kata yang sopan.
Contoh majas eufimisme :
          Ia telah pergi mendahului kita (meninggal).
          Bolehkah saya kebelakang sebentar? (ke toilet).


4.       Majas penegasan

·         Majas pleonasme
Majas Pleonasme adalah majas yang menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Menurut KBBI adalah "pemakaian kata-kata yang lebih dari apa yang diperlukan". Maka dari itu, Pleonasme termasuk dalam kategori majas penegasan.
Contoh majas pleonasme :
       "Dia turun ke bawah."
Jelaslah bahwa seseorang turun pasti ke bawah.
       "Saya sudah melihat kejadian itu dengan mata kepala saya sendiri."
Jelaslah bahwa seseorang melihat suatu kejadian pasti menggunakan mata kepalanya sendiri.

·         Majas klimaks
Majas Klimaks adalah pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang sederhana atau kurang penting meningkat kepada hal yang kompleks/lebih penting.
Contoh majas klimaks :
         Semua orang dari anak-anak, remaja,hingga orang tua ikut antri minyak
         Ketua RT,RW,Kepala Desa,Gubernur bahkan Presiden sekalipun tak berhak mencampuri urusan pribadi seseorang.
·         Majas antiklimaks
Majas antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut yang makin lama semakin menurun.
Contoh majas antiklimaks:
          Kepala sekolah, guru, staff sekolah, dan siswa juga hadir dalam pesta perayaan kelulusan itu.
          Di kota dan di desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI ke-69.

·         Majas repetisi
Majas repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.
Contoh majas repetisi :
          Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
          Marilah kita sambut pahlwan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra bangsa.